24 Juli 2022 22:21:54 33 Kali
SMART VILLAGE GILANG TUNGGAL MAKARTA- Pemerintah Tiyuh Gilang Tunggal Makarta bersama Kader Kesehatan memberikan PMT Bagi Anak Indikasi Stunting di Tiyuh Gilang Tunggal Makarta. Kegiatan ini Rutin diadakan oleh Pemerintah Tiyuh Gilang Tunggal Makarta yang bekerja sama dengan Puskesmas Non Rawat Inap Gilang Tunggal Makarta. Kegiatan ini dilaksanakan Pada Awal Minggu Pertama Pada Bulan dan Minggu Akhir. Anak yang menerima PMT Stunting sejumlah 15 Anak. Kepalo Tiyuh Tiyuh Gilang Tunggal Makarta berharap dengan diadakannya PMT ini dapat menekan terjadinya Stunting pada anak-anak yang berada di Tiyuh Gilang Tunggal Makarta. Upaya pencegahan permasalahan stunting, gangguan pertumbuhan pada anak yang ditandai tinggi badan anak lebih pendek dari anak~anak lain dalam rentang usia yang sama, saat ini menjadi perhatian besar bagi pemerintah. Dampak dari kekurangan nutrisi pada 1.000 hari pertama anak (sejak janin sampai usia 2 tahun) tidak dapat diperbaiki. Efek ini akan terlihat ketika anak berumur 14 tahun, misal memiliki IQ yang lebih rendah dibandingkan anak yang mendapatkan nutrisi cukup serta berpotensi menderita stunting (pendek). Kepalo Tiyuh Gilang Tunggal Makarta Bapak Suratno juga berpesan agar Orang Tua lebih memperhatikan pola makan untuk anak-anaknya agar tidak Stunting.
Keluarga memiliki peran krusial untuk pencegahan dan penanganan masalah stunting atau anak kerdil. Karena itu, upaya pemberdayaan keluarga pun sangat diperlukan. “Keluarga adalah bagian dari masyarakat, merupakan faktor penentu bagaimana kita berusaha melakukan pencegahan dan penanganan stunting,” ujar Kepalo Tiyuh Gilang Tunggal Makarta Bp JAENI DAHLAN, saat ditemui di kediamannya, Sabtu (23/07) lalu. Keluarga berperan penting mencegah stunting pada setiap fase kehidupan. Mulai dari janin dalam kandungan, bayi, balita, remaja, menikah, hamil, dan seterusnya. Hal ini mendukung upaya pemerintah dalam penanganan stunting di Indonesia.,fokus pemerintah dalam penanganan stunting antara lain melalui intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif. Intervensi gizi spesifik dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional dan memiliki kontribusi sekitar 30�lam pencegahan stunting. Sementara intervensi melalui gizi sensitif dilakukan melalui masyarakat umum, termasuk keluarga. Dampak intervensi ini lebih bersifat jangka panjang, dan memiliki kontribusi 70�lam upaya pencegahan stunting.pencegahan stunting penting dilakukan pada masa emas, yaitu 1000 pertama kehidupan. Meliputi masa anak dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun. Peran keluarga pun sangat penting di fase ini. “Ini adalah fase periode kritis bagaimana kedepan anak itu bisa tumbuh dan berkembang menjadi anak yang sehat, cerdas, dan optimal,” ujar Agung Nugroho S.kep. Saat anak dalam kandungan, penting bagi ibu hamil untuk mendapatkan nutrisi terbaik. Ibu hamil pun perlu rutin untuk memeriksakan kandungannya. Selanjutnya, pemberian ASI ekslusif penting dilakukan pada anak baru lahir hingga 6 bulan untuk memberikan nutrisi optimal. Jangan sampai anak diberikan tambahan makanan yang tidak diperlukan. “Pemberian ASI esklusif yang baik itu memang akan mengurangi kejadian stunting,” ujar Agung Nugroho S.Kep. Saat anak 6 bulan, anak mulai diberikan makanan bernutrisi melalui program Makanan Pendamping ASI (MPASI). Dalam pemberian MPASI, keluarga perlu untuk memperhatikan kandungan gizi yang baik pada makanan anak untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Keluarga juga wajib memiliki kesadaran dan pengetahuan yang baik mengenai bagaimana mendapatkan dan memberikan nutrisi pada anak. Nutrisi tidak harus mahal, yang terpenting adalah kualitasnya. Selain parenting atau pola pengasuhan yang baik, diperlukan juga rangsangan psikososial, meliputi simulasi yang dilakukan orang tua pada bayi dan anak. Kebersihan dan sanitasi yang baik juga menjadi faktor penting dala mendukung tumbuh kembang optimal pada anak. Menurut Agung Nugroho S.Kep, jika pada fase 1.000 hari pertama kehidupan tidak adekuat nutrisinya, berbagai masalah kesehatan dapat muncul. Masalah ini dapat muncul mulai dari usia bayi hingga tua. “Jadi efeknya itu sampai usia tua. Bukan hanya sebentar,” ujarnya.
Pada artikel ini
Untuk artikel ini
Realisasi | Anggaran
Realisasi | Anggaran
Realisasi | Anggaran